Pada Siapa Dosa Ditebus

Di dingin yang tak terkira, pada suatu ketika, ada dengung suara dari jauh. Entah suara siapa, yang jelas itu keluar dari mulut TOA. Bukan suara manusia, memang. Tapi cukup menyinggung setiap bagian tubuh yang kalau pun bisa disebut hidup ini, tak yakin apa digerakkan oleh nurani.

Lambat laun setelah disimak dengan seksama, suara itu semakin keras mengalun:

من ازداد علما ولم يزدد هدا لم يزدد
من الله إلا بعدا

Itulah potongan ayat yang terbaca oleh suara itu. Bersumber dari arah sebuah mushalla tak jauh dari tempat berdiri. Lalu saat membalikkan badan, suara itu mengecil, kabur dengan hembus angin, lalu menjadi makna yang tercerna. Terpahami.

Selangkah lebih maju dari tempat asal berdiri, ingin melupakan makna itu, tapi di perjalanan pulang pada yang tak menentu itulah justru makin teringat. Ternyata, berusaha melupakan adalah titik kulminasi dari mengingat. Tersinggung lagi. Dan lagi. Hingga terbawa pada kejelasan.

Oleh alam, malam ini, kadang kita terpaksa diajak merenung hingga kelam.

Selamat malam.

Posting Komentar

0 Komentar